
Tradisi Apitan menjadi salah satu budaya yang ada di desa dan menjadi sebuah keharusan untuk terus dijaga dan dilestarikan sebagai sebuah tradisi warisan dari para pendahulu/leluhur desa yang jika kita telaah lebih dalam maka akan penuh dan dengan makna dan filosofi kehidupan. Selain itu, sebagai desa wisata dengan salah satu basisnya adalah budaya, maka tradisi Apitan menjadi obyek daya tarik wisata. Dari itu maka terdapat dua tujuan penting yang hendak dicapai dalam penyelenggaraan apitan di desa Wisata Penadaran yaitu sebagai penjaga dan pelestari tradisi budaya dan sebagai salah satu obyek daya tarik desa wisata.
Sebagai penjaga dan pelestari budaya maka penyelenggaraan Apitan bertujuan agar tradisi apitan tetap lestari dan lengkap dengan berbagai pakem, prosesi, atribut sebagaimana pengetahuan tentangnya telah diwariskan secara turun temurun. Bahkan sangat dimungkinkan untuk mulai melengkapi berbagai hal tentang pelaksanaan tradisi Apitan yang sudah mulai dilupakan atau bahkan ditinggalkan karena alasan kepraktisan dan lain sebagainya. Usaha yang kiranya membutuhkan waktu dan tenaga dan kemauan untuk memulainya.
Sebagai obyek daya tarik desa wisata terutama wisata budaya maka penyelenggaraan Apitan harus terus dikembangkan agar memiliki nilai daya tarik wisata karena harus diakui kegiatan seperti ini sudah sangat familiar dan menjadi rutinitas tahunan hampir di semua desa-desa pada umumnya. Tujuan pengembangan ini tidak lain dan tidak bukan adalah untuk upaya mempercepat akan adanya dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat atas status dan keberadaan desa Penadaran sebagai desa wisata. Selain itu, upaya pengembangan juga diharapkan mampu mendukung keberadaan desa wisata Penadaran sebagai desa wisata unggulan di kabupaten grobogan khususnya dan provinsi jawa tengah pada umumnya.